
Cerebral palsy (CP) atau penyakit lumpuh otak yang merupakan suatu kumpulan kondisi yang mempengaruhi otot dan saraf, masalah tersebut umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Anak-anak dengan spastic cerebral palsy memiliki kekakuan otot, dengan pergerakan yang kaku, terutama pada kaki, tangan, dan punggung. Cerebral palsy tidak diturunkan namun muncul pada awal kehidupan. kondisi seumur hidup yang tidak memburuk, dan kebanyakan terjadi pada anak dengan cerebral palsy sehingga memiliki masa waktu hidup yang begitu normal. kondisi ringan yang dialami tentunya tidak mengubah gaya hidup dalam masalah ini, karena tetap dapat menjalani hidup dengan normal. Beberapa orang memiliki kecerdasan yang normal walau mereka memiliki cacat fisik. Athetoid cerebral palsy mempengaruhi seluruh tubuh, sehingga anak-anak penderitanya akan memiliki masalah dengan keseimbangan dan koordinasi. Mereka memiliki pergerakan yang lambat, tidak terkoordinasi, dan otot yang sedikit terbentuk, membuat sulit untuk duduk dan berjalan tegak. Kadang, anak-anak dengan cerebral palsy dapat memiliki masalah dalam belajar mendengar, melihat, atau memiliki keterbelakangan mental. Tanda-tanda dan gejala umum yang menjadi penyebab lumpuh otak itu terjadi adalah pergerakan lengan dan kaki yang abnormal, gangguan makan pada bayi, pembentukan otot yang buruk, perkembangan dalam berjalan dan berbicara yang lambat, postur tubuh yang abnormal, kejang otot, kaku pada tubuh, koordinasi tubuh yang buruk, serta mata yang juling. Kondisi cerebral palsy dapat menjadi ringan, sedang, atau parah.[1]
Gejala yang terjadi dari penyebab lumpuh otak tersebut sepertihalnya Otot kaku atau malah sangat lunglai. Tremor. Gerakan menggeliat yang tidak terkontrol (athetosis). Kurang merespons terhadap sentuhan atau rasa nyeri. Kesulitan melakukan gerakan yang tepat, misalnya saat mengambil suatu benda. Gaya berjalan yang tidak normal, seperti berjinjit, menyilang seperti gunting, atau dengan tungkai terbuka lebar. Masih mengompol walaupun usianya sudah lebih besar, akibat tidak bisa menahan kencing (inkontinensia urine). Gangguan berbicara (disartria).
Kesulitan dalam menelan (disfagia). Terus-menerus mengeluarkan air liur atau ngiler. Gangguan kecerdasan. Gangguan penglihatan dan pendengaran.Kejang. Kecenderungan menggunakan satu sisi tubuh. Misalnya menyeret salah satu tungkai saat merangkak, atau menggapai sesuatu hanya dengan satu tangan.
Terlambatnya perkembangan kemampuan gerak (motorik), seperti merangkak atau duduk. Dan berbagai keluhan yang mungkin dapat anda rasakan sendiri. gangguan perkembangan otak pada anak merupakan salah satu penyebab lumpuh otak itu terjadi. Kondisi tersebut umumnya berlangsung pada masa kehamilan, tetapi juga dapat terjadi saat proses persalinan, atau beberapa tahun pertama setelah anak lahir. Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan perkembangan tersebut, namun kondisi ini diduga dipicu oleh sejumlah faktor diantaranya, seperti:
- Radang pada otak atau selaput otak bayi.
- Penyakit kuning yang meracuni otak (kernikterus).
- Cedera parah di kepala, misalnya akibat terjatuh atau kecelakaan.
- Perbedaan golongan darah rhesus antara ibu dan bayi.
- Bayi kembar dua atau lebih. Risiko terjadinya cerebral palsy akan meningkat pada salah satu bayi yang selamat, apabila bayi yang lain meninggal saat lahir.
- Berat badan bayi yang rendah saat lahir, yaitu kurang dari 2,5 kilogram.
- Perubahan pada gen, yang memiliki peran dalam perkembangan otak.
- Infeksi saat hamil yang menular pada janin. Contohnya cacar air, rubella, sifilis, infeksi toksoplasma, dan infeksi cytomegalovirus.
- Terganggunya suplai darah ke otak janin (stroke janin).
- Kurangnya suplai oksigen pada otak bayi (asfiksia) selama proses persalinan.
- Kelahiran prematur, yaitu lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
- Kelahiran sungsang, yaitu lahir dengan kaki terlebih dulu keluar.[2]
[1] Sumber referensi Hellosehat.com
[2] Sumber referensi Alodokter.com