Masuk kuliah itu susah, namun lulusnya lebih kesusahan lagi. Alasannya? Apalagi kalau bukan skripsi. Banyak mahasiswa yang kelulusannya perlu tertunda karena tak kunjung selesaikan tanggungan satu ini. Nggak jarang, tersedia juga yang pada akhirnya menyerah selanjutnya drop-out dengan sebutan lain DO. Duh, sebenarnya semenyeramkan apa sih skripsi itu?
Kalau anda adalah mahasiswa yang masih belum mencicip pahit-manisnya skripsi, artikel ini barangkali mampu sedikit memberitahumu. Sementara kalau anda sedang skripsi? Semangaaaat! Kisah hidupmu barangkali tertera di bawah ini!
1. Skripsi adalah arena pertarungan di mana kapasitas intelektual DAN kecerdasan emosionalmu diuji
Sebenarnya skripsi tidaklah menyeramkan. Skripsi hanya salah satu kenyataan yang perlu di terima mahasiswa. Cuma memang, kapabilitas para mahasiswa untuk menerima kenyataan ini tidaklah sama.
Beberapa mahasiswa menolak menerima kenyataan bersama dengan segera. Mereka menentukan bersantai, malas-malasan di kamar kost atau melacak kegiatan baru yang gak tersedia hubungannya sama skripsi. Nah, karena itu skripsi sebenarnya gak hanya menuntut kapasitas intelektual yang tinggi (ceile). Dibutuhkan juga kecerdasan emosional yang mumpuni. Kamu dapat disambut bersama dengan roller coaster emosi yang hanya mampu dihadapi bersama dengan semangat tinggi dan kepercayaan diri. Sudahkah anda miliki ke dua perihal ini?
2. lakukan skripsi membutuhkan fokus tak terbagi, saat anda dapat bersua banyak distraksi
Sebagai mahasiswa tingkat akhir, anda sebenarnya udah tak diwajibkan untuk memasuki banyak kelas lagi. Bahkan barangkali tanggung jawab akademikmu tinggallah skripsi. Justru ini tantangannya: bisakah anda fokus mengerjakan SATU HAL saat di segi lain anda miliki begitu banyak saat luang?
Kalau anda juga mahasiswa yang ringan fokus, beruntunglah kamu. Waktu luang ini mampu anda gunakan seluruhnya untuk skripsi. Cukup 1/2 atau satu semester, insya Allah skripsimu jadi! Tapi kalau anda kesusahan fokus? Waaah… bisa-bisa anda dapat mainan Facebook, Twitter, Youtube. Belom lagi kumpulan film baru dan serial TV yang tersedia di hardisk dan menunggu untuk ditonton. Makanya, skripsi itu mampu dibilang ujian iman. Apakah imanmu memadai kuat supaya tak tergoda oleh distraksi?
3. Supaya mampu lebih fokus, nggak jarang anda dapat mengurung diri di kamar dan banyak menggunakan saat sendirian
5. Tapi tersedia juga yang lebih menentukan mengerjakan di luar, bareng-bareng teman
Ada juga berasal dari anda yang gak tahan sendirian di kamar dan lebih menentukan meng-skripsi di luar bersama dengan teman-teman.
Sebenarnya tersedia banyak fungsi yang anda mampu berasal dari mengerjakan skripsi bareng. Kalian mampu saling mengomentari masalah masing-masing, memberi pencerahan dan inspirasi mau dibawa kemana pembahasan skripsi temanmu, hingga membaca draf skripsi temanmu dan memperbaiki typo.
Tapi anda perlu selalu ingat, di akhir hari skripsi adalah kesunyian masing-masing. Maksudnya, yang jelas skripsimu dan seberapa sukar tantangan yang anda menghadapi ya hanya anda sendiri. Teman-temanmu hanya mampu menunjang menyemangati. Kunci berhasil-tidaknya anda skripsi selalu tersedia di tanganmu sendiri.
6. Tantangan mengerjakan skripsi sebenarnya tak dulu pasti. Misalnya, dosen pembimbing yang perfeksionis atau sukar ditemui.
Tak seluruh mahasiswa memadai untungkan miliki dosen pembimbing yang mampu ditemui tiap-tiap saat. Mungkin saja beliau benar-benar sibuk supaya hanya tersedia di kampus satu hari dalam seminggu. Bisa juga dia perfeksionis, dan terus menyuruhmu merevisi draf hingga menurutnya pekerjaanmu sempurna.
7. Topik skripsi yang anda garap juga mampu lebih sukar berasal dari yang anda kira
Kata kakak kelas, cari topik skripsi yang mudah-mudah saja. Tak perlu ngotot menghasilkan sesuatu yang tinggi, karena anda masih tersedia di tingkat sarjana.
Karena itu anda sengaja menentukan topik skripsi yang miliki banyak data, udah jelas arahnya layaknya apa, dan hipotesisnya pun logis dengan jasa referat kedokteran. Sayang beribu sayang, belum tentu ini jaminan skripsimu gampang! Bisa jadi anda disarankan dipaksa dosen untuk ubah teori, membongkar belajar kasus, atau bahkan membuat perubahan arah pertanyaan. Hatimu pun otomatis bergumam…
8. Data yang tadinya anda pikir dapat ringan didapatkan juga mampu saja… well… gak tersedia.
Mungkin anda dulu mendapat jawaban layaknya itu berasal dari narasumber yang anda incar.
Padahal kalau nggak tersedia data, anda mau memproses apa? Setengah panik dan 1/2 tertekan karena dikejar deadline, anda pun dipaksa memutar otak dan berburu narasumber atau perusahaan yang lain. Kalau data selalu tak didapat, anda benar-benar bergantung pada belas kasihan dosen pembimbing atau mukjizat Tuhan supaya skripsimu mampu selesai.
9. Hingga tersedia suatu masa di mana pertanyaan “Skripsinya udah hingga mana?” membuatmu lelah