Panduan memilih Kamus Bahasa Jawa Terbai

Mempelajari bahasa daerah adalah salah satu cara melestarikan kebudayaan di Indonesia. Kamus bahasa Jawa ada untuk mempertahankan eksistensi bahasa daerah yang perlahan mulai jarang didengar ini. Selain leksikonnya, ada juga kamus lengkap yang mengenalkan kebudayaan Jawa.


Leksikon ngoko hingga krama atau halus bisa Anda pelajari dalam kamus karya Budi Anwari, Drs. Sudarmanto, dan lainnya. Kamus yang mengenalkan bahasa Jawa kuno beserta artinya ke bahasa Indonesia pun ada. Agar Anda tidak bingung, kami akan membantu Anda menemukan produk yang bagus melalui artikel ini. Scroll ke bawah untuk melanjutkan pencarian Anda!

 

Untuk rekomendasi kamus bahasa jawa , silahkan check disini : kahfi

Cara memilih kamus bahasa Jawa
Produk yang tidak tepat bisa terasa terlalu rumit atau malah terlalu sederhana untuk Anda. Sebaliknya, kamus yang sesuai kebutuhan akan mendukung Anda untuk mempelajari bahasa Jawa dengan nyaman. Berikut ini kami jabarkan poin-poin yang perlu Anda cermati sebelum membeli kamus bahasa Jawa.

Ketahui tingkatan bahasa Jawa yang perlu Anda pelajari
Bahasa Jawa terdiri dari tiga tingkatan, yaitu ngoko, kromo, dan kromo inggil. Tiap-tiap tingkatan digunakan dalam situasi yang berbeda. Menggunakan tingkatan yang tepat merupakan praktik dari unggah-ungguh atau tata krama. Selanjutnya, kami akan menjelaskan definisi dari masing-masing tingkatan.

 

goko, bahasa pergaulan dengan teman akrab
Ngoko, bahasa pergaulan dengan teman akrab
Ngoko merupakan tingkatan yang paling bawah. Tingkatan tersebut saat ini umum digunakan untuk percakapan teman sebaya yang sudah sangat dikenal. Bila Anda pernah mendengar istilah bahasa Jawa ‘kasar’, maksudnya adalah ngoko.

Tingkatan ini juga dapat digunakan oleh orang tua untuk berbicara kepada yang lebih muda. Akan tetapi, ngoko sendiri terbagi dalam dua bentuk yaitu ngoko lugu dan ngoko alus. Keberadaan ngoko alus membuat tingkatan ngoko lugu menjadi yang paling dasar.

Jika ngoko lugu sepenuhnya menggunakan kosakata terbawah, ngoko alus memiliki campuran dengan kromo inggil. Kosakata kromo inggil biasanya digunakan di penyebutan orang kedua. Ngoko alus bisa digunakan untuk berinteraksi dengan orang yang sudah dikenal, tetapi belum akrab.

Krama, umum digunakan untuk bicara dengan orang tua dan orang yang baru ditemui
Krama, umum digunakan untuk bicara dengan orang tua dan orang yang baru ditemui
Saat ini kromo adalah tingkatan tengah dalam bahasa Jawa. Kosakatanya lebih halus dari ngoko, tetapi belum sehalus kromo inggil. Kromo lazimnya digunakan untuk berbicara kepada orang yang lebih tua.

Di samping itu, kromo aman digunakan untuk berbicara kepada orang asing, misalnya saat Anda menanyakan arah jalan. Hal tersebut berguna untuk menunjukkan sopan santun, serta tidak merendahkan orang yang baru pertama kali diajak bicara.

Seperti halnya ngoko, kromo juga dibagi ke dalam dua bentuk. Kromo lugu sepenuhnya menggunakan kosakata kromo, sedangkan kromo alus merupakan percampuran dengan kromo inggil. Percampuran tersebut juga diaplikasikan di penyebutan orang kedua. Kromo alus digunakan untuk berinteraksi dengan orang yang masih memiliki hubungan keluarga.

Krama inggil, paling halus sehingga cocok untuk berbicara dengan orang terhormat
Krama inggil, paling halus sehingga cocok untuk berbicara dengan orang terhormat
Di atas kromo, masih ada kromo inggil. Kromo inggil saat ini menjadi tingkatan paling atas dalam bahasa Jawa. Tingkatan ini lazimnya digunakan saat berinteraksi dengan lawan bicara yang dihormati, misalnya sesepuh atau pejabat.

Penilaian mengenai sosok yang dianggap terhormat tentu sangat subjektif. Namun, siapa pun akan merasa sangat dihargai ketika disapa dengan kromo inggil. Akan tetapi, tingkatan ini terdengar kurang pas jika digunakan untuk berbicara ke teman bermain.

Sayangnya, kromo inggil menjadi tingkatan yang paling asing terdengar akhir-akhir ini. Jadi, bila Anda tertarik mempelajarinya, bukan hanya Anda sendiri yang akan merasakan manfaatnya. Secara tidak langsung, Anda juga melestarikan tingkatan yang sudah tergerus zaman ini.

Madya, menarik untuk dipelajari meski sudah tidak dianggap sebagai tingkatan
Madya, menarik untuk dipelajari meski sudah tidak dianggap sebagai tingkatan
Dahulu, madya berada di antara ngoko dan kromo. Karena tidak ada perbedaan yang signifikan dengan kromo, tingkatan ini sudah melebur dengannya. Madya biasanya digunakan untuk menunjukkan sopan santun kepada orang yang lebih tua, tetapi tidak terlalu berlebihan.

Tingkatan ini biasanya digunakan saat adik berbicara dengan kakak. Tentunya ngoko dapat membuat kakak merasa direndahkan, tetapi kromo akan terdengar seperti bicara kepada orang tua. Meskipun madya sudah tidak dianggap tingkatan dalam bahasa Jawa, Anda tetap bisa mempelajarinya untuk menambah wawasan.

Tentukan sistem pembelajaran yang Anda inginkan
Tentukan sistem pembelajaran yang Anda inginkanyrama-widya.co.id
Kamus bahasa Jawa menawarkan sistem pembelajaran yang berbeda-beda. Sistem alih bahasa yang lazim digunakan adalah Jawa – Indonesia, Indonesia – Jawa, dan Jawa – Jawa. Mana sistem yang paling tepat untuk Anda? Simak panduannya di bawah ini.

Sistem Indonesia – Jawa lebih mudah dipahami untuk level pemula. Kamusnya membuat Anda lebih cepat menemukan terjemahan kosakata dalam bahasa Jawa.
Untuk mempelajari bahasa Jawa lebih dalam, sistem Jawa – Indonesia dapat dimanfaatkan. Bukunya akan banyak membantu Anda yang tinggal di lingkungan berbahasa Jawa.
Sistem Jawa – Jawa lebih cocok untuk seseorang yang sudah mengenal banyak leksikon bahasa Jawa. Kamus dengan sistem tersebut sepenuhnya menggunakan bahasa Jawa.

Sebuah kamus mungkin saja menawarkan lebih dari satu sistem pembelajaran. Jadi, ketika kemampuan berbahasa Jawa Anda meningkat, bukunya masih tepat dimanfaatkan

Pertimbangkan kamus yang memberi informasi tambahan
Pertimbangkan kamus yang memberi informasi tambahanugmpress.ugm.ac.id
Kamus bahasa Jawa biasanya berisi informasi mengenai leksikon dalam ngoko, kromo, atau kromo inggil. Akan tetapi, ada juga buku yang menawarkan ilmu lainnya. Berikut ini kami akan menjelaskannya satu per satu untuk Anda. Disimak baik-baik, ya.

Aksara Jawa
Pada pertengahan abad ke-15 hingga pertengahan abad ke-20, aksara Jawa aktif digunakan sebagai sistem penulisan. Setiap hurufnya mewakili bunyi suku kata.

Babagan layang
Ilmu ini akan memberi Anda panduan dalam menulis surat. Tidak hanya dalam percakapan, tata krama juga diperlukan saat menulis surat berbahasa Jawa. Jenisnya pun beragam untuk keperluan yang berbeda-beda.

Kesusastraan
Karya-karya sastra Jawa tidak hanya mengajak Anda menelusuri kegelisahan masa lampau. Struktur bahasanya yang indah juga akan membuat Anda terpesona.

Kawruh basa
Bahasa Jawa memiliki banyak kata yang tidak memiliki padanannya dalam bahasa lain. Mempelajari kawruh basa akan memperkaya kosakata Anda.

Paramasastra
Mengetahui leksikon dalam bahasa Jawa mungkin kurang cukup untuk Anda. Paramasastra atau tata bahasa sendiri akan menjelaskan cara menyusunnya.

Tanggap wacana
Tanggap wacana atau pidato sambutan dalam bahasa Jawa juga memiliki struktur yang perlu diikuti. Jenisnya pun perlu dipahami untuk pengaplikasian yang tepat.

Wayang
Budaya Jawa erat kaitannya dengan wayang. Pewayangan Jawa meliputi tokoh-tokoh dan cerita yang menarik untuk diikuti.

Dengan mempelajari ilmu lainnya, Anda tidak hanya memperkaya kosakata dalam bahasa Jawa. Anda juga akan memahami kebudayaan Jawa secara lebih dalam.