Kalau ada yang menyebutkan nama Gereja Ayam, apa yang terlintas di benak kalian? Pasti salah satunya adalah Ada Apa Dengan Cinta? 2 kan. Iya, memang bangunan ini adalah salah setting romantis Rangga dan Cinta dalam film AADC2.
Yang menarik adalah, sebenarnya, menurut pemrakarsa Gereja Ayam, bangunan ini berbentuk merpati dan bukannya ayam. Dan lagi, menurutnya, bangunan ini tidak dimaksudkan untuk menjadi gereja tapi tempat berdoa bagi semua agama. Namun, seperti telah kami jelaskan pada artikel sebelumnya, kami menghimbau kalian yang Muslim untuk tidak berdoa atau melakukan ritual apapun di sini demi menjaga akidah kalian.
Pembangunan gereja ini tidak sampai tuntas karena terkendala biaya. Selain itu, rupanya juga ada pertentangan dengan warga sekitar. Akhirnya, bangunan ini pun sempat terlantar dan tidak terawat.
Seiring dengan perkembangan media sosial, khususnya Instagram, ditambah lokasinya yang berdekatan dengan Punthuk Setumbu, popularitas Gereja Ayam sebagai salah satu opsi destinasi wisata di Magelang pun semakin meningkat. Ditambah lagi, lokasi ini juga dijadikan tempat syuting AADC2, yang tak bisa dipungkiri memang menyumbang banyak wisatawan, baik lokal maupun asing dari negeri jiran seperti Malaysia dan Singapura. Namun, selain negara itu, masih banyak wisatawan asing dari negara-negara lain yang mengunjungi Gereja Ayam ini. Berikut review gereja ayam yang bisa kamu simak sebelum berkunjung ke sana.
Mengikuti Tour Sejarah Bukit Rhema
Ketika berkunjung ke Bukit Rhema, wisatawan akan mendapatkan berbagai fasilitas. Salah satunya adalah fasilitas tur dengan pemandu. Wisatawan akan diajak berkeliling dari lantai satu hingga lantai dua. Lantai satu bangunan ini berupa ruang-ruang doa yang juga bisa digunakan oleh pengunjung. Di dalamnya terdapat pondok daud, mushola, dan juga dua belas ruang doa pribadi. Yang unik lagi dari tempat ini adalah dua belas ruang doa tersebut bisa digunakan oleh orang dari kepercayaan apa saja.
Selain itu, wisatawan juga akan diceritakan tentang sejarah dibangunnya Bukit Rhema. Mulai dari alasan tempat ini dibangun, proses awal pembangunan, sampai waktu tempat ini digunakan sebagai objek wisata.
Baca Juga: Sunrise di Magelang
Menulis Harapan di Wall of Hope
Selanjutnya dalam perjalanan tur, wisatawan juga bisa menuliskan doa atau harapannya di Wall of Hope atau Tembok Harapan. Mereka bisa menuliskan apa saja harapannya kemudian menggantungnya di tembok. Hal ini dilakukan karena tempat ini memiliki kepercayaan bahwa ‘doa dapat mengubah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin’.