Desa Apps lagi menghadirkan Webinar Bincang Desa Seri ke #33.
Bincang Desa kali ini mengusung tema “Bisnis Ternak Domba Modern, Kandang Bersih Tanpa Bau” dengan menghadirkan dua narasumber utama, yakni ayah Panjono, S.Pt., M.P., Ph.D, Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Vita Krisnadewi, S.Pt., M.Sc. yang merupakan pemilik Sinatria Farm dengan bisnis dombanya yang terkenal dengan kandang domba dorper tanpa bau.
Menurut Panjono, S.Pt., M.P., Ph.D, peluang bisnis domba sementara ini sangatlah bagus gara-gara domba itu terhitung ternak kecil agar modal relatif tidak layaknya ternak sapi maka peluang bisnis domba sementara banyak diminati,
Selain itu, keperluan domba konsumsi belum terpenuhi.
“Kinerja pembiakan dalam sebuah bisnis domba mesti memperhatikan, interval kelahiran, liter size, mortalitas prasapih, tingkat reproduksi, bobot sapih, dan produktivitas induk,” ujarnya.
Terkait dengan limbah kandang domba yang terdiri berasal dari feses, urine dan sisa pakan.
“Kandang itu mesti rajin dibersihkan agar tidak menyebabkan bau.”
“Jika kandangnya berbentuk panggung, dipastikan feses mesti turun berasal dari kolong, tidak tertinggal di panggung, gara-gara misalnya feses tersebut kena urine menjadi basah, maka dapat menyebabkan bau,” kata Panjono.
Sementara Vita Krisnadewi, S.Pt., M.Sc tunjukkan bahwa dalam membangun bisnis ternak modern dibutuhkan 4 M, yakni market, money, man dan machine.
Selain itu dia terhitung mengenalkan rancangan kandang dengan proses terkoleksi, yang tidak mengganggu warga kira-kira kandang, gara-gara kandang tersebut tidak berbau.
Sebenarnya yang mengakibatkan bau adalah urine domba gara-gara tersedia amoniak di urine, maka mesti dipisahkan pada urine dan feses.
Kandang terkoleksi adalah kandang panggung yang di bawahnya dibuatkan instalasi terkoleksi dengan adanya jaring yang miring dan fiber, dengan jalan penampungan yang tidak serupa pada feses dan urine.
Ada lebih dari satu perihal pentingnya kandang dengan proses terkoleksi. Pertama, kandang dan lingkungan nyaman bebas bau.
Kedua, enteng dalam pembersihan dan pemanenan kohe.
Ketiga, ternak lebih sehat.
“Keempat, enteng dalam pengamatan kesehatan ternak.”
“Kelima, dapat menjual pupuk tiap-tiap hari.