Pengambilan ukuran luas sebuah atanah dilaksanakan bersama berbagai cara. Baik tradisional maupun moderen masih banyak digunakan pas ini. Umumnya, pita ukur atau fiberglass kerap dgunakan untuk pengukuran. Untuk alat yang lebih modern, tersedia theodolit dan GPS bersama tingkat akurasi yang lbeih baik.
Selain cara moderen di atas, tersedia pula cara tradisonal untuk jasa pengukuran tanah. Mereka memanfaatkan ukuran bersama tumbak. Sebagai pengetahuan, 1 ubin atau bata serupa bersama 1 ru yang artinya 1 tumbak/ tombak.
Ru dipakai oleh orang di kawasan Jawa Tengah. Sedangkan ukuran bersama tumbak/ tombak dipakai oleh orang di kawasan Jawa Barat/ Sunda. Jika dikonversikan, maka 1 ru atau 1 tumbak serupa bersama 14,1 mtr. persegi.
Jadi, penentujan ukuran tanah sanggup kenakan berbagai satuan. Hal ini tergantung bersama kebiasaan wilayah yang bersangkutan. Namun, ukuran mtr. persegi lebih dikenal secara umum di semua Indonesia. Hal ini juga memudahkan bagi pemborong atau kontrator di dalam pembangunan rumah.
Alat Yang Sering Dipakai Untuk Pengukuran Tanah
Beberapa alat ukur udah disinggung di atas. Namun sehingga lebih jelasnya, maka tersebut ini penjabaran tiap-tiap alat ukur. Dengan paham informasi ini, maka Anda bsia pilih sendiri, alat ukur mana yang akan digunakan sebelum akan konstruksi di mulai :
Meteran sederhana => Alat ini kerap disebut bersama pita ukur atau rol meter. Fungsinya adalah untuk mengukur panjang dan jarak. Pembacaan angka 0 adalah yang dibaca tepat diujung meteran.
Theodolit => Alat ukur ini kerap dipakai surveyor. Harganya lumayan mahal bersama cara kerja yang modern. Hasilnya pun lebih akurat dibandingkan bersama alat ukur lainnya. Alat ini juga alat ukur optik yang bsia pula mengukur tinggi tanag dan sudut.
Total station => Sebagai pengembangan dari produk theodolit, maka tersedia total station. Alat elektronik ini dilengkapi bersama pengukuran jarak dan sudut secara elektroik. Total station dihubungkan bersama pc untuk hasil yang lebih optimal dan akurat.
GPS (Global Posotioning System) => GPS sendiri merupakan satu proses yang terdiri dari konstelasi satelit radio navigasi dan sehmen kontrol tanah. Salah satu fungsinya adalah untuk survey pemetaan.
Tips Mengukur Tanah Sebelum Untuk Perancanaan Konstruksi
Sebelum konstruksi dimulai, perihal kudu yang dilaksanakan adalah lakukan pengukuran tanah. Hal ini sanggup dilaksanakan sendiri maupun oleh para ahli dari pemborong maupun kontraktor. Sebagai tips, lebih dari satu perihal ini sanggup diterapkan untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat :
Lihat dulu wilayah tanah dan keadaan lingkungannya => Lokasi tanah sanggup pilih keadaan dan mutu konstruksi nantinya. Pasalnya, konstruksi yang da di perbukitan tentu berlainan bersama di dekat jalan raya. Perhatikan pula letak pohon, letak tempat tinggal tetangga dan lainnya.
Perhatikan elevasinya juga => Ukuran tanah kudu ditentukan bersama detil juga lebar tanah untuk tempat depan dan belakang. Selain itu, eprhitungkan pula panjang tanah sisi kiri dan kanan serta elevasi tanah dari jalan.
Kondisi tanah => Kondisi tanah ini berkenaan bersama pondasi bangunan yang akan diterapkan. Benda-benda yang tersedia di atanh juga akan memengaruhi konstruksi nantinya. Jadi, di dalam pengukuran, memperhatikan pula keadaan dan detil tanahnya.
Bebersapa perihal di atas terlampau penting untuk penetapan ukuran luas tanah. Hal lainnya yang tak kalah penting ialah mengambil alih foto tanah dan memperhatikan keadaan sosial masyarakat setempat sebelum akan mendirikan bangunan.